Part 2| Shadow Sally

Tulisan ini dibuat sebagai reminder diri, awareness, menjadi P3K buat orang lain (juga) yang membutuhkan. Not for self-diagnosis!

Pada Part 1 | Shadow Sally kita belajar apa itu ‘Shadow Sally’. Kaget gak kalian setelah membaca itu ? :D

Pertama kali tau kalau aku punya ‘Shadow Sally’ a.k.a depresi, sejujurnya syock banget, karena gak pernah terpikirkan akan ada kejadian ini. Oiya kenapa namanya ‘Shadow Sally’ ? Biar lebih personal buatku hahaha.. Menggambarkan aja kalau ada sesosok seperti aku yang mengalami depresi namun tetap memilih hidup (walau itu susah). Gambar diatas adalah hasil GPT yang menterjemahkan arti shadow sally. Keren GPT :D Jikalau ada ada orang lain yang mengalami depresi juga, tetap ada cerita lain yang tidak dimiliki oleh orang lain. Jadi ya, sepersonal itu!

Dari pembelajaran aku selama ini, ‘Shadow Sally’ selalu kompleks, tidak ada kejadian tunggal yang menyebabkan hal tersebut. Orang di luaran sana masih menganggap seperti itu, termasuk aku di awal-awal. Sekompleks apa sih ? Sekompleks istilah biopsikososial. Nah loch istilah apalagi ini ?

Biopsikososial adalah penyebab depresi. Diakibatkan interaksi kompleks antara genetik,hormon, infeksi, makanan, anatomi dan fungsional otak, usia, gender (faktor biologis), coping mechanism, trauma masa kecil, pola asuh orang tua, skema berpikir, kemampuan interpersonal, stres dan stresor, kemaknaan dalam hidup (faktor psikologi), support system, lingkungan yang tidak mendukung, serta pengabaian (faktor sosial), keseluruhannya terjadi dalam konteks masing-masing dan saling berinteraksi.

Sebanyak itu komponen-komponen di dalam diri. Proses penyembuhan /pemulihannya pun memerlukan waktu, usaha, dan doa yang berkelanjutan. Belajar hal ini, menyadariku tentang peran depresi dalam diri sendiri. Ini bukan aib. Ini seperti sakit di tubuh yang perlu pengobatan khusus dan perjalanan bukan perlombaaan apalagi pembandingan.

Sampai sekarang aku masih berjalan dengan ‘shadow sally’. Masih menjalani pengobatan khusus, masih terus berdoa dan berusaha ada di titik ‘stabil’ (karena mempertahankan kestabilan peernya minta ampun :’(( )

Bagi teman-teman yang sedang menjalani hal yang sama, aku mau bilang, terima kasih sudah bertahan sejauh ini. Terima kasih tidak menyakiti diri sendiri. Walaupun berat, terasa putus asa, bahkan ‘terowongan gelap’ datang lagi, terima kasih masih mengingat hidupmu penuh dengan makna dan berharga. Jangan ragu untuk meminta pertolongan yaa ☺

Bagi teman-teman yang tidak menjalani fase ini, please be kind! Please jadilah sosok sahabat, saudara, bahkan keluarga yang aman bagi mereka. Stop menyalahkan. Stop menggurui. Stop manfaatin. Rangkul dan berjalanlah bersamanya.

Buat kamu yang pengen cerita tapi gak tau kemana, sama siapa ?

You can contact me disini

Mari kita berbagi #ceritakeajaiban bersama 💛