Makna Bersyukur Bagi Depresi

Sejak covid melanda dunia, dinamika hidup pun berubah. Salah satunya mengenai pembahasan kesehatan mental. Konten-konten berisikan tema ini marak di sosial media. Bahkan muncul berbagai komunitas yang fokus bergerak menyuarakan, mengedukasi serta memfasilitasi kesehatan mental. Covid, telah membawa awareness betapa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Topik hari ini di #ceritakeajaibanku membahas kata bersyukur. Kata ini sering banget terdengar, terucapkan baik dari diri sendiri maupun orang lain. Setiap ada kejadian apapun, selalu dikaitkan dengan kata bersyukur. Sepowerfull apa sih kata bersyukur buat kehidupan ? Dan apa harapan dari kata bersyukur ?

Dari setiap pengalaman, mungkin kamu berekspetasi dengan bersyukur maka kebahagiaan datang. Dengan bersyukur, maka semua masalah hilang. Dengan bersyukur, maka yang diinginkan terkabulkan. Mungkin itu yang ada di benakmu.

Lain halnya bagi depresi, kata bersyukur menjadi ancaman bagi hidupnya. Seolah dunia hanya menuntut standaritas bahagia yang nyatanya masih semu. Bagi depresi, kata bersyukur bukanlah jawaban utama. Saraf otaknya kompleks dan memerlukan kompenen lain selain bersyukur.

Oiya depresi ini bukan asal diagnosis ya.. Kamu perlu psikolog atau psikiater untuk ‘menerbitkan’ kata depresi.

Makna Bersyukur bagi depresi

Ketika tetap memilih hidup meski ribuan kali kesempatan mengakhiri hidup terbuka luas.

Setiap nafasmu hari ini dipelihara Tuhan karena IA sangat menyayangi dan menginginkanmu menikmati keajaiban-keajaiban yang sudah disiapkan untukmu kini dan nanti.

-01 Juli 2024-