Hidup Tuk Membunuh Diri
Beberapa waktu lalu, ada lagi cerita tentang seorang pria yang memutuskan bunuh diri di sebuah jembatan. Membaca itu, hati rasanya sedih banget dan berkali-kali mempertanyakan apa itu hidup di era sekarang ?
Menurut data dari INASP (Indonesian Association for Suicide Prevention) tahun 2020, tercatat ada 670 kasus bunuh diri di Indonesia dan dari sumber berita lainnya angka ini meningkat sampai tahun 2024. Ini bukan angka main-main! Faktor utama seseorang memutuskan bunuh diri diantaranya :
- Keluarga
- Agama
- Akses ke Perawatan Psikologis
Kelihatannya dunia ini semakin canggih, makin banyak informasi dan fasilitas baru, namun nyatanya tidak sebanding dengan perkembangan emosi dan kesehatan mental diri.
Hal ini menjadi reminder lagi dan lagi untuk diri sendiri. Kesehatan mental, mengelola semua emosi dengan benar dan berani meminta pertolongan bukanlah sebuah kelemahan. Itu sebuah bentuk kasih sayang kepada diri sendiri dan Tuhan yang telah menciptakan kamu.
Aku teringat beberapa tahun lalu
Saat suara gelap itu berteriak sangat keras di telingaku
Saat langkah kaki hampir di ujung keramik
Saat pikiran hanya tinggal satu jentingan
Detik itu pula-lah
Tuhan menarikku dari ‘jurang maut’ lewat seorang sahabat dengan pesan singkat,
“Hai, apa kabar ?”
Detik itulah terasa ‘roh’ ku kembali
Detik itu juga seakan ada yang bilang “belum selesai”
Jika kamu masih membaca #ceritakeajaibanku ini
Selamat! Kamu layak untuk terus hidup.
Selamat! Perjuanganmu takkan sia-sia.
Selamat! Hidup kamu sangat berharga
Kehidupan tidak menjanjikan selalu baik. Tapi setiap detik hidup ini menjadi sebuah keajaiban dan kebaikanmu untuk bertumbuh dan berkarya.
God love you 💛