#Ceritasebelas11 — Mengukir Senyum
Catatan ini sebagai reminder diri sendiri jika suatu hari aku lupa lagi. Kamu juga boleh ingetin aku
Hari ke-6 menjalani terapi obat.
Merasa sudah lama tidak foto. Biasanya kemana pergi pasti ada hunting foto :D dan weekend kemarin lumayan banyak foto (yang ada diri sendiri).
Melihat foto diri, rasanya haru
“Udah berapa lama kamu gak senyum?”
Foto itu bukan senyum lebar seperti yang biasa aku lakukan.
“Ahk.. Seperti bukan aku dengan senyum seperti ini” ujarku dalam hati
Tapi, aku feel better, feel secure, ada pencapaian lain tanpa aku pikirkan sebelumya.
Mungkin, sejalan dengan artikel yang aku baca, kalau tersenyum mampu memberikan signal ke otak untuk melepaskan hormon dopamin dan serotonin. Ya, senyum bisa membahagiakan diri.
Lewat foto-foto itu, aku belajar :
- Untuk archive sesuatu gak harus nunggu hal besar dulu. Dari hal sederhana seperti bisa tersenyum adalah cara Tuhan berkata “I’m here” karena DIA juga yang menganugerahkan senyum ini. Tapi hidup bukan sekedar archivement.
2. Badai pasti berlalu. Kadang yang perlu kamu lakukan adalah melewatinya bukan menghindar. Sama waktu naik perahu dan ada ombak, ombak itulah yang membawamu ke tempat tujuan (walau menyeramkan)
3. Tetaplah hidup sampai kehidupan abadi memanggil lewat tangan-Nya.
Jadi inget kata seseorang
“Jangan lupa tersenyum” (sampai ada stikernya 😄)
Sudahkah kamu tersenyum hari ini?